This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, August 28, 2015

Pameran Pendidikan 2015

Pembelajaran yang inovatif dan creatif akan menghasilkan generasi yang tangguh di masanya. Kegiatan-kegiatan yang menunjang keberhasilan generasi penerus terus diupayakan oleh pihak-pihak terkait. Adapun pihak-pihak terkait dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan yang bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Demak menggelar kegiatan yang sangat bagus. Kegitan tersebut dinamakan Gelar Inovasi Pendidikan atau biasa dikenal dengan nama pameran pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan setiap setahun sekali ini sangat bermanfaat. Kegiatan pameran ini dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2015. Peserta dari pameran ini adalah sekolah-sekolah dari SMP, SMA, SMK yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak. Sekolah-sekolah tersebut menampilkan karya-karya terbaik mereka untuk bisa dijadikan inspirasi bagi pengunjung dan menjadi referensi sekolah yang lain. SMP 2 Demak sebagai sekolah yang mempunyai semangat untuk berkarya selalu berperan aktif sebagai peserta pameran. Setiap tahunnya SMP 2 Demak selalu menampilkan berbagai karya inovatif dan kreatif dari siswa dan guru. Karya-karya tersebut diantaranya: 
SITEDIK (Sistem informasi akademik) Inovasi ini yang baru dikembangkan sekolah. Pada system ini mempermudah para warga sekolah untuk mempermudah pekerjaan dengan system online seperti mengumpulkan tugas siswa, jurnal mengajar, blog guru, upload dan download materi sekolah, komunikasi dan lain-lain. Setiap guru bisa mengakses dikelas masing-masing sehingga kedepannya Global Classroom sudah tercipta di SMP 2 Demak. 
Film Pendek Setiap tahun peserta didik kelas IX selalu memproduksi karya-karya tentang film pendek. Film merupakan alternative media untuk menyampaikan pesan-pesan kepada penonton dalam hal ini adalah siswa SMP 2 Demak. 
Film animasi Peluang bisnis animasi di Indonesia terbuka lebar. SMP 2 Demak mempunyai tujuan setiap out put dari sekolah ini diharapkan mempunyai bekal dibidang multimedia, dalam hal ini adalah membuat film animasi. Kegiatan ini diharapkan peserta didik yang mempunyai bakat untuk membuat fil animasi akan tersalurkan. 
Hidroponik Hidroponik salah satu unggulan dalam pameran ini. Kegiatan memanfaatkan lahan untuk bertanam dengan media air mungkin merupakan hal yang baru untuk peserta didik. Beberapa hal di atas hanya sebagian kecil dari pameran yang ditampilkan di Stan SMP 2 Demak. Semoga kegiatan ini selalu diperhatikan pelaksanaannya, terutama sarana dan prasarana pendukung dari panitia penyelenggara. Dalam kesempatan ini SMP 2 Demak mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia pameran yang sudah memberikan bantuan berupa tenaga dan pikiran sehingga kegiatan ini berlangsung dengan baik.

Sunday, August 16, 2015

Hari Pramuka

Pramuka adalah sebuah gerakan yang mempunyai tujuan yang sangat positif untuk pembangunan mental bangsa. Pramuka sendiri sudah menjadi bagian dari pendidikan yang ada di negeri ini. Setiap sekolah mempunyai gugus depan yang mana menjadi garda depan pada setiap sekolah untuk memajukan pramuka di masing-masing sekolah. Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia mempunyai cerita yang panjang, karena begitu bermanfaatnya gerakan ini, Negara menjadikan tanggal 14 Agustus sebagai hari Pramuka. Setiap hari besar yang dimasukkan dalam hari besar Nasional Indonesia tentunya mempunyai sejarah tersendiri , baik itu dalam latar belakang terjadinya , latar belakang penetapan hari nya dan juga sejumlah makna yang terkandung dalam hari yang selalu diperingati berulang ulang setiap tahunnya itu . Pada bulan Agustus ini ada dua kegiatan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia dan yang akan segera di peringati dalam waktu dekat adalah peringatan hari Gerakan Pramuka yang jatuh pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015. Pada awalnya Gerakan Pramuka juga disebut Kepanduan yang mana di Indonesia sudah ada sejak tahun 1923 dengan adanya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) yang berada di Bandung. Pada tahun yang sama, di Kota Jakarta dibentuk Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi akar dari kepanduan di Indonesia ini bersatu bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di kota Bandung pada tahun 1926. Setiap tahun kita memperingati Hari Pramuka, namun tahukah pembaca sekalian bahwa perayaan tahunan Pramuka ini tidak terlepas dari perjuangan para kakak kita di masa lalu. Banyak yang mengira bahwa Hari Pramuka yang diperingati tanggal 14 Agustus ini adalah hari kelahiran Lord Baden Powell, namun anggapan tersebut salah. Maka dari itu untuk meluruskan sejarah marilah kita menyimak sejarah hari pramuka ini. Karena gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jika kita ingin mengetahui latar belakang lahirnya gerakan Pramuka mari kita mengkaji kejadiaan di sekitar tahun 1960. Awalnya peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330 C yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Presiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Pada hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Dengan semangat Pramuka mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selamat Hari Pramuka…

Wednesday, July 8, 2015

MOS DAN PESANTREN KILAT 2015

Hari ini Rabu 9 Juli 2015, adalah hari pertama peserta didik masuk di SMP 2 Demak. Kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah ini sudah dijadwalkan dan diprogramkan oleh pihak sekolah. Meski hari pertama masuk ke sekolah di bulan Ramadhan, tapi semangat para peserta didik dan para pendidik tak kan surut. Hal ini dapat dilihat dari ketepatan waktu berangkat dan wajah-wajah yang dipenuhi rasa gembira. Kegiatan pertama yang akan di laksanakan adalah MOS (Masa Orientasi Sekolah) dan Pesantren Kilat. Untuk peserta didik baru mengikuti kegiatan MOS selama tiga hari dan untuk peserta didik kelas 8 dan 9 mengikuti kegiatan pesantren kilat yang dilaksanakan selama tiga hari juga. MOS merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti peserta didik baru. Pada kegiatan ini peserta didik akan dikenalkan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan sekolah. Hal-hal tersebut harus diketahui peserta didik baru agar dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Secara rinci materi yang disampaikan diantaranya tentang Akademik, sarana prasarana, adiwiyata, kesadaran hukum, perpustakaan, ahlak mulia dan OSIS. Kegiatan terakhir pada MOS adalah pentas seni dan Placement Test. Kegiatan Placement Test merupakan tes yang digunakan memetakan kompetensi peserta didik baru. Kegiatan selanjutnya adalah pesantren kilat. Pada kegiatan ini peserta didik diharapkan mampu menyerap materi yang disampaikan oleh penyaji sehingga mereka lebih bisa mamaknai tentang ilmu agama yang selama ini mereka pelajari. Kegiatan pesantren kilat ini diikuti oleh peserta didik kelas 8 dan kelas 9.

Saturday, May 2, 2015

Hardiknas 2015

Salah satu hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia adalah Hari Pendidikan Nasional. Pada hari itu seluruh bangsa memperingati arti sebuah perjuangan yang dialami bangsa Indonesia didalam dunia pendidikan. Sebuah perjuangan yang mana para pendahulu bangsa berusaha meningkatkan harkat dan martabat bangsa melaui pendidikan, karena pendidikanlah yang bisa merubah nasib suatu bangsa. Sejarah Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Pada hari itu seluruh bangsa Indonesia mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk pendidikan di Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini. Pahlawan tidak selalu identik dengan mengangkat senjata dan berperang meski sebagian besar penafsiran menyatakan bahwa pahlawan adalah orang yang berjasa membela negara melalui medan perang. Namun sesungguhnya siapa saja yang telah berjasa membawa bangsa ini menuju kemajuan baik dibidang sosial, budaya, teknologi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia maka patut kiranya kita beri julukan sebagai pahlawan. Salah seorang pendahulu yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Riwayat pendidikan Ki Hadjar Dewantara diawali dari menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian ia melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat. Ia kemudian menjadi wartawan di beberapa surat kabar. Beberapa surat kabar tersebut diantaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Karya-karya Ki Hajar Dewantara sangat komunikatif dan tajam sehingga mampu membangkitkan semangat patriotik dan antikolonial bagi rakyat Indonesia saat itu. Pendidikan adalah hak segala bangsa, hal ini telah tercantum dalam undang-undang. Pada saat ini masyarakat sudah banyak merasakan pendidikan. Namun kadang masih ada beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan itu mahal. Pada saat ini banyak program-program pemerintah yang sudah mendukung untuk kemajuan pendidikan di negeri ini. Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk dunia pendidikan, oleh sebab itu hendaknya para pemangku kebijakan menggunakan anggaran itu yang tepat guna. Lalu bagaimanakah makna hari pendidikan nasional sekarang ini? Apakah kita masih harus berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak? Tentu saja jawabannya iya. Pada saat ini masih terlampau banyak permasalahan pendidikan yang hingga kini belum terpecahkan dengan baik, mulai dari terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, penyelenggaraan Ujian Nasional yang penuh kontroversi hingga biaya pendidikan perguruan tinggi yang menjulang tinggi. Berangkat dari permasalahan itu semua, hendaknya niat baik dimulai dari diri sendiri, yaitu niat untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Jika setiap insan sudah punya niat baik untuk hal tersebut, maka bangsa Indonesia akan maju. Sebagai siswa salah satu cara untuk menghargai jasa para pahlawan adalah dengan menggunakan waktu untuk belajar sehingga diharapkan cita-cita para pahlawan akan tercapai. SMP 2 Demak sebagai lembaga pendidikan formal telah menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kegiatan tersebut merupakan agenda yang harus dilaksanakan. Banyak makna yang terkandung dari pelaksanaan upacara bendera. Dalam kegiatan upacara tersebut para peserta didik bisa mengerti tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan, menghargai jasa para pahlawan dan tentunya mendengarkan amanat dari Pembina upacara yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam pelaksanaan upacara tersebut Bapak Kepala Sekolah selaku Pembina Upacara membacakan sambutan Menteri Pendidikan Nasional. Tidak lupa Bapak Kepala Sekolah juga mengingatkan kepada peserta didik untuk belajar dengan giat terutama peserta didik kelas IX yang akan melaksanakan Ujian nasional pada Senin 4 –7 Mei 2015. Semoga dengan adanya kegiatan ini para insan pendidikan selalu diingatkan akan pentingnya pendidikan bagi suatu bangsa.

Wednesday, April 22, 2015

Peringatan Hari Kartini

Peringatan Hari Kartini dilaksanakan setiap tanggal 21 April untuk setiap tahunnya. Pada tahun ini SMP 2 Demak, yang dikomando oleh Bapak Sugeng Budi selaku wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan berencana mengadakan hari peringatan tersebut. Pada tahun ini kegiatan peringatan hari Kartini dilaksanakan pada hari Rabu 22 April 2015. Untuk memeriahkan acara peringatan tersebut, sekolah dalam hal ini adalah OSIS mengadakan beberapa lomba, diantaranya; fashion show, merias, dan mading yang bertemakan RA Kartini. Acara peringatan tersebut sangat meriah, siswa-siswa mengikuti dengan penuh semangat. Banyak hal yang didapat dari kegiatan ini diantaranya mengenalkan tentang siapa RA Kartini dan mengapa harus diperingati. Pada lomba fashion show ini, setiap kelas mengirimkan sepasang siswa untuk tampil mengenakan busana adat Jawa. Tidak hanya itu, untuk melatih mental para peserta, setiap pasangan naik ke atas mimbar dan berorasi atau berpidato yang bertemakn tentang Kartini. Lomba fashion show ini diadakan didepan gedung utama. Selanjutnya adalah lomba merias, pada lomba ini diwakili oleh masing-masing kelas dan setiap kelas diwakili 3 siswa yang terdiri dari dua perias dan satu siswa yang dirias. Lomba rias wajah ini diadakan di aula SMP 2 Demak. Lomba berikutnya adalah lomba mading (majalah dinding), lomba ini bertujuan untuk melatih siswa untuk belajar menulis tentang puisi, perpen, artikel dll. Selain bertujuan untuk elatih siswa untuk menulis, lomba mading ini juga mengajarkan siswa untuk memanfaatkan barang-barang bekas untuk menghias mading mereka masing-masing. Hal ini bertujuan agar dimasa yang akan datang mereka bisa memanfaatkan sesuatu yang terbuang menjadi barang yang bernilai. Dengan peringatan Hari Kartini peserta didik diharapkan tidak hanya sekedar tahu sejarah Kartini saja, tetapi mereka bisa belajar dan meneladani Kartini dengan menunbuhkan semangat Kartini dengan mengukir prestasi. Mereka juga diharapkan dapat menghargai jasa para pahlawan dengan rajin belajar dan semakin peduli terhadap orang-orang serta lingkungan di sekitar mereka, sehingga diharapkan akan tumbuh pejuang-pejuang pendidikan Indonesia di masa depan yang cerdas, jujur, peduli, dan berakhlak mulia.

Monday, April 13, 2015

Kirab Budaya 2015

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta. Budaya berasal dari kata buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (berarti budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari bahasa latin yaitu Colere dan berarti mengolah atau mengerjakan. Selain itu Colere juga bisa diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia sering juga meyebutnya "kultur". Demak merupakan salah satu kota budaya. Kota ini menyimpan banyak sejarah karena kaitannya dengan Kesultanan Demak. Sebagai pusat penyiaran agama Islam di Jawa, di kota Demak banyak ditemukan tempat-tempat bersejarah diantaranya Masjid Agung Demak dan makam Sunan Kalijaga (salah satu Wali Songo). Dua tempat ini sering dikunjungi para peziarah dari berbagai kota di pulau Jawa dan bahkan dari luar jawa. Banyaknya budaya yang tersebar di kabupaten Demak, pemerintah daerah dalam hal ini adalah Bupati Demak mempunyai gagasan yang bertujuan untuk menunjukkan potensi kebudayaan Demak yang tersebar di seluruh penjuru Demak. Kirab Budaya adalah salah satu contohnya, kegitan ini dilaksanakan setiap tahun yang bertujuan untuk menunjukkan budaya dan kebudayaan masyarakat Demak dan juga berupaya untuk melestarikan budaya tersebut. Pada tahun ini SMP 2 Demak sebagai lembaga pendidikan ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang salah satunya diikuti siswa SMP 2 Demak ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2015. Pada pelaksanaan tahun lalu SMP 2 Demak mendapat peringkat 1 dalam penilaiannya. Harapan dari sekolah, prestasi ini bisa dipertahankan. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu ini ternyata ada sedikit kendala. Hari itu hujan sangat deras, beberapa peserta didik dari sekolah lain tidak kuat akan dingin dan derasnya hujan. Peserta didik dari SMP 2 Demak yang dipimpin oleh Bu Sindang Sriyati, S.Pd berusaha memberi semangat kepada peserta didik untuk tetap bertahan. Kegiatan-kegiatan seperti Kirab Budaya tersebut hendaknya dipertahankan untuk waktu-waktu yang akan datang. Kegiatan ini juga mempunyai makna untuk meningkatkan rasa cinta dan bangga kepada Kabupaten Demak. Semoga kegitan-kegiatan selanjutnya bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan masyarakat Demak dan Pemerintah Kabupatern Demak.

Friday, April 3, 2015

Kirab Budaya 2016

Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia. Ribuan corak, motif, teknik penciptaan tersimpan di Nusantara. Hampir di setiap sudut negeri ini menyimpan pesona batik yang memiliki khas untuk setiap daerahnya. Tak terkecuali di Kabupaten Demak. Kota Wali tercinta ini juga mempunyai citra batik khas pesisiran yang pantas diapresiasi. Keindahan dan gemerlapnya batik di nusantara inilah yang diangkat tim Kirab Budaya dari SMP 2 Demak pada tahun 2016. Tim kirab budaya SMP 2 Demak mengusung tema “Kemilau Batik Nusantara” ini, mengekspresikan pesona batik melalui tari dalam bentuk Tari Batik. Tarian ini menggambarkan proses penciptaan batik oleh gadis-gadis Indonesia. Dengan balutan busana batik yang beraneka warna coraknya, sekitar 50 penari peserta didik SMP 2 Demak ingin menyampaikan pesan bahwa batik merupakan warisan budaya nusantara yang harus dijaga eksistensinya. Iringan tari ini dimainkan oleh 10 peserta didik yang tergabung dalam ekstrakurikuler karawitan SMP 2 Demak, dalam dinamika tetabuhan gamelan jawa yang menggugah rasa budaya. Melalui sajian Kirab Budaya 2016, SMP 2 Demak menyampaikan kepada kita semua untuk tetap teguh melestarikan warisan budaya bangsa. Batik tidak sekedar busana, tetapi batik adalah filosofi dan nilai yang tak terhingga dari Indonesia. Memalui kegiatan ini mari kita lestarikan batik nusantara, yang akhirnya akan menjadikan batik sebagai kekayaan bangsa yang mendunia dan menjadi penanda peradaban dunia.

Wednesday, April 1, 2015

Seminar Nasional Hari Jadi Demak

Masyarakat Jawa tidak asing untuk perangkat musik yang bernama gamelan, karena alat musik ini sudah sering kali terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, masyarakat tahu benar alat musik tersebut. Begitu juga dengan masyarakat Demak itu sendiri sudah tidak asing lagi dengan yang namanya gamelan. Gamelan Jawa sudah tidak hanya terkenal di Indonesia saja. Bahkan gamelan ini sudah terkenal sampai manca negara. Jadi, alangkah ironis sekali jika kita bangsa Indonesia yang memiliki budaya tersebut malah tidak melestarikannya. Berangkat dari hal tersebut, SMP 2 Demak sebagai sebuah lembaga pendidikan formal, selain fokus pada pendidikan akademik juga fokus pada pelestarian budaya dalam hal ini adalah pelestarian gamelan. Salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMP 2 Demak adalah karawitan. Hal ini bertujuan agar peserta didik mengenal budaya Indonesia dan berharap kelak mereka akan melestarikan budaya tersebut. Untuk menjaga eksistensi karawitan di sekolah ini, tim karawitan SMP 2 Demak sering mengisi acara-acara yang berkaitan dengan pelestarian budaya lokal. Pada hari ini 2 April 2015, tim karawitan SMP 2 Demak mendapat undangan untuk tampil di Pendopo Kabupaten Demak dalam rangka Seminar nasional dengan tema "Menggagas Demak Sebagai Tujuan Wisata Religi". Seminar yang dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Bupati Demak diawali dengan penampilan tim karawitan SMP 2 Demak yang selama ini dibimbing oleh Bapak Soendjojo. Semoga dengan adanya kegiatan-kegiatan yang menyertakan pelestarian budaya lokal menjadikan masyarakat Demak semakin mencintai budaya Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya, dan untuk peserta didik akan semakin menambah mencintai dan merasa memiliki dan pada akhirnya akan berusaha untuk melestarikan budaya tersebut.

Monday, March 16, 2015

SEKOLAH SEHAT

Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang berfungsi sebagai tempat mendidik anak, meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Selain itu sekolah merupakan tempat untuk mendapatkan berbagai hal yang berkaitan dengan bekal anak untuk dimasa yang akan datang. Disela-sela kegiatan yang sangat padat, sekolah juga memberikan pemahan dan pengenalan menditail mengenai lingkungan. Pembelajaran tentang kesehatan lingkungan dapat diperoleh siswa dari berbagai macam kegiatan diantaranya, senam sehat yang dilaksanakan setiap hari Jum'at, kebersihan dalam bentuk kerja bhakti. Disamping kegiatan-kegiatan tersebut, sekolah juga mengadakan IHT (inhouse Training) untuk siswa-siswa dengan materi kebersihan dan kesehatan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain: Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau Melaksanakan tata tertib atau peraturan tentang kebersihan sekolah Mengembangkan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan Mengadakan pengawasan tentang penegakan kedisiplinan untuk kebersihan sekolah Mengadakan gerakan kebersihan lingkungan sekolah Memanfaatkan hari-hari nasional untuk gerakan kebersihan lingkungan Pada tahun ini sekitar bulan April 2015, SMP 2 Demak mengikuti lomba sekolah sehat. Dalam mengikuti lomba ini, sekolah tidak semata-mata hanya ingin mendapatkan juara atau pemenang. Hal yang terpenting sekolah bisa menjaga eksistensinya dalam menjaga lingkungan sekolah agar bersih dan menjadi tempat yang nyaman untuk mencari ilmu. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan lomba tersebut, SMP 2 Demak sudah mempersiapkan jauh-jauh sebelumnya. Persiapan itu meliputi dokumentasi kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Semoga dengan mengikuti lomba-lomba semacam ini SMP 2 Demak akan semakin maju prestasinya tanpa meninggalkan kesehatan atau kebersihan sekolahnya.

Wednesday, March 4, 2015

LPIR 2015-BALI

Prestasi merupakan sebuah anugrah yang patut disyukuri. Pada tahun 2015 ini SMP 2 Demak cukup berbangga hati karena wakil dari sekolah mampu membawa nama baik di tingkat nasional. Berikut ini adalah sepenggal cerita Muning dan Dita selama lomba berlangsung. Pada tanggal 25-29 Oktober 2015 dua siswa SMP 2 Demak mengikuti ajang yang sangat bergengsi yaitu LPIR tingkat nasional yang diselenggarakan di Bali. Sebelumnya pada tanggal 22-25 Oktober 2015 Muning dan Dita mengikuti pembinaan di Semarang selama tiga hari yang didampingi oleh pembina KIR SMP 2 Demak, Bapak Eka Purjiyanta, M.Pd. Materi pembinaan itu tentang persiapan tentang segala sesuat untuk lomba di Bali yang diikuti oleh peserta KIR yang lolos tingkat nasional. Pembinaan itu dibimbing langsung oleh para dosen dan praktisi pendidikan. Pada tanggal 25 Oktober 2015, rombongan finalis dan pembina dari Jawa Tengah berangkat menuju bandara untuk terbang ke Denpasar, Bali. Pada sore hari Muning dan Dita sampai di Denpasar dan langsung menuju hotel tempat diselenggarakannya lomba. Setelah pembagian kamar hotel, mereka istirahat sebentar sebelum malam pembukaan LPIR dimulai. Pukul 19.00 WITA, semua peserta dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul di aula untuk mengikuti malam pembukaan dan pengambilan nomor undi peserta. Mereka mendapat nomor undi 16. Acara berakhir sampai larut malam kemudian Muning dan Dita istirahat. Pada tanggal 26 Oktober adalah hari yang mendebarkan bagi mereka, karena hari itu adalah jadwal presentasi di depan juri. Semua keperluan telah mereka persiapkan dari mulai bahan presentasi sampai prototype alat yang kami buat dengan bantuan pembina mereka. Presentasi berjalan dengan lancar. Setelah semua kegiatan selesai, Muning dan Dita istirahat dari kegiatan yang melelahkan. Pada 27 Oktober, diadakan pameran penelitian yang diikuti oleh peserta dari bidang teknologi dan beberapa peserta dari bidang IPA. Pameran penelitian diadakan di halaman hotel. Kegiatan dari pameran penelitian ini sebagai pengenalan produk yang dibuat dan memberi kebebasan mencari informasi dari si pembuat karya tersebut. Rabu, 28 Oktober 2015, peserta dan pembina masing-masing mengikuti wisata edukasi untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Bali. Rombongan Muning dan Dita memilih untuk mengunjungi Pantai Kuta, Dreamland, dan pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bali. Setelah menghabiskan waktu untuk berwisata mereka memutuskan untuk kembali ke hotel untuk mempersiapkan malam penutupan dan pengumuman pemenang LPIR 2015. Pada pengumuman tersebut ada 3 medali emas, 5 medali perak, dan 7 medali perunggu bagi pemenang untuk setiap bidang yaitu IPA, IPS, dan Teknologi. Alhamdulillah SMP 2 Demak dapat meraih medali perunggu berkat kerja keras dan bimbingan dari pembina dan guru-guru. Setelah acara selesai kami kembali ke kamar untuk berkemas dan istirahat. Keesokan harinya kami segera meninggalkan hotel menuju bandara untuk kembali ke Semarang. Demikian cerita duta lomba yang telah membawa nama baik sekolah. Meskipun hanya mendapatkan peringkat 3 pada lomba ini, namun mendapat nomor merupakan penghargaan yang sangat membanggakan. Semoga prestasi ini bisa menambah semangat dan memotivasi rekan-rekan Muning dan Dita di SMP 2 Demak pada khususnya.

Friday, February 20, 2015

Panduan Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP Tahun 2015

Berdasarkan Panduan LKJS 2015, bahwasannya dunia pendidikan di Indonesia sedang berupaya mengembangkan pendidikan karakter sebagai inti pendidikan. Proses pendidikan tanpa pembangunan karakter diyakini sebagai proses yang akan membuat pendidikan kehilangan rohnya dan menjadi sekadar sarana pelatihan otak. Tanpa pembangunan karakter pendidikan hanya akan membuat peserta didik tumbuh secara parsial, menjadi sosok yang mungkin saja pandai, tapi miskin emosional dan spriritual. Upaya mengembalikan pendidikan ke dalam proses pendidikan yang berkarakter menjadi hal yang sangat penting dan mendesak. Kegiatan jurnalistik sebagai salah satu sarana untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kebersamaan, kedisiplinan, kerja keras, empati, kepercayaan diri, kreativitas, kejujuran, inovasi, intelektualitas, dan memperkuat jaringan, merupakan salah satu instrumen untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter. Selain itu, melalui kegiatan jurnalistik para siswa dapat belajar merencanakan liputan berupa pengumpulan data/riset, wawancara lapangan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita (ataupun informasi) melalui majalah, buletin, koran dinding, dan tabloid. Dengan demikian, kegiatan jurnalistik secara tidak langsung dapat membentuk kecerdasan siswa baik itu kecerdasan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang mampu menghadapi tantangan zaman di masa kini dan akan datang. Menyadari pentingnya kegiatan jurnalistik sebagaimana dikemukakan di atas, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya melakukan pembinaan kegiatan jurnalistik secara bertahap dan berkesinambungan. Pembinaan tersebut berupa workshop jurnalistik bagi guru-guru SMP seluruh Indonesia, dan kegiatan Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP tingkat nasional yang akan diselenggarakan tahun 2015. Workshop jurnalistik telah diselenggarakan pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014. Diharapkan pada tahun 2015 juga akan dilaksanakan kegiatan yang sama. Meskipun belum semua guru SMP terlibat dalam kegiatan tersebut, diharapkan keikutsertaan mereka dalam workshop jurnalistik dapat menularkan tradisi jurnalistik kepada siswanya maupun siswa sekolah lain. Kegiatan Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada tahun 2015 diharapkan mampu mendorong stakeholder pendidikan, baik Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, kepala sekolah, guru, peserta didik, dan komite sekolah untuk meningkatkan pembinan jurnalistik di sekolah. 
Tujuan Kegiatan Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) 2015 : 
1. Meningkatkan pengetahuan jurnalistik di kalangan siswa. 
2. Meningkatkan keterampilan menulis dan mengelola media cetak sekolah. 
3. Membangun cara berpikir kritis, jernih, dan seimbang. 
4. Mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter. 
Hasil yang Diharapkan Adanya Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) 2015 : 
1. Siswa memiliki pemahaman jurnalistik yang baik. 
2. Siswa mampu membuat karya jurnalistik di masing-masing sekolah. 
3. Munculnya siswa yang memiliki prestasi jurnalistik yang baik. 
4. Terpetakannya kemampuan jurnalistik siswa SMP. 
Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP adalah suatu ajang kompetisi karya jurnalistik tingkat SMP secara nasional melalui penilaian produk jurnalistik untuk memperoleh hasil yang terbaik. Karya jurnalistik yang dilombakan dalam LKJS berupa buletin. Tema LKJS 2015 adalah “Kegiatan Jurnalistik Sebagai Upaya Mempercepat Pengembangan Karakter Siswa”. Karya jurnalistik yang dilombakan pada rubrik tertentu, memuat tema-tema yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah masing-masing, seperti: prestasi siswa dan guru, budaya membaca di sekolah, tradisi menghormati yang lebih tua dan menghargai sesama, disiplin sekolah, budaya jujur, kebersihan sekolah, budaya sehat sekolah, budaya ramah lingkungan, organisasi sekolah, dan lain-lain. 
Persyaratan Peserta Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP Tahun 2015 : 
1. Warga Negara Indonesia. 
2. Terdaftar dan aktif sebagai siswa SMP negeri/swasta, SMP Terbuka, dan SD-SMP Satu Atap. Syarat, Ketentuan, dan Penilaian Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) 2015 adalah sebagai berikut : 
1. Karya jurnalistik berbentuk buletin. 
2. Karya jurnalistik merupakan hasil kerja tim redaksi. 
3. Karya jurnalistik merupakan hasil karya asli (original) siswa. 
4. Karya jurnalistik tidak mengandung SARA, kekerasan, dan pornografi. 
5. Jumlah halaman karya jurnalistik sebanyak 12 atau 16 halaman. 
6. Karya jurnalistik berisi rubrik-rubrik yang bervariasi. 
7. Naskah jurnalistik ditulis dalam tiga jenis yaitu berita (news), karangan khas (feature), dan opini (views). 
8. Berita (news) harus memenuhi unsur 5W+1H, piramida terbalik, dan standar kelayakan berita. 
9. Menggunakan bahasa Indonesia ragam jurnalistik. 
10. Karya jurnalistik harus memenuhi unsur artistik. 
11. Karya jurnalistik yang dilombakan dikirim ke alamat panitia pusat disertai surat pengantar kepala sekolah dengan lampiran alamat lengkap sekolah (nama sekolah, alamat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, e-mail, laman, telepon/HP, kode pos). 
12. Karya jurnalistik harus diterima panitia paling lambat tanggal 31 Agustus 2015. 

Karya jurnalistik dikirim ke alamat berikut : Panitia Pusat LKJS SMP Tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdas, Kemdikbud Gedung E Kemdikbud Lantai 17 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021)-5725683, Fax – 57900459 
Email: olimpiade.ditpsmp@gmail.com 
Website; http://dikdas.kemdikbud.go.id 
Penilaian naskah jurnalistik dilakukan melalui dua tahap. Pada tahap pertama, seleksi terhadap seluruh karya jurnalistik yang masuk ke panitia dievaluasi oleh juri untuk menentukan finalis yang akan diundang sebagai peserta LKJS tingkat nasional. Dan pada tahap kedua, seleksi terhadap presentasi dari semua finalis dan hasil kemas media untuk menentukan juara tingkat nasional.

Friday, February 6, 2015

Festival Film Pendek SMP 2 Demak

SMP 2 Demak in action... itulah slogan untuk sebuah acara yang digalang oleh anak-anak OSIS Espero. Sebuah acara yang digagas untuk mengapresiasi hasil karya kelas 9 dan melatih mereka dalam melakukan sebuah usaha entrepreneurship. Dengan memaksimalkan fungsi dari Home Theater untuk menampilkan film-film terbaik yang telah diproduksi siswa-siswa kelas 9. Dengan istilah Festival Film Pendek, anak-anak OSIS berhasil membuat acara yang saat ini sedang berjalan, yang mana dimulai tanggal 31 JANUARI 2015. Festival yang dibuka oleh Bapak Kepala Sekolah berlangsung di Home Theater. Setelah acara Festival dibuka, siangnya setelah pulang sekolah pertunjukan film dimulai. Dalam rangka menyukseskan acara tersebut, anak-anak OSIS men-setting ruang Home theater lebih nyaman seperti layaknya gedung bioskop. Rencana ada 9 film yang akan diputar, dan ada 3 film yang diputar untuk setiap periode. Film merupakan media untuk menyampaikan hal-hal yang terjadi disekitar kita. Pesan-pesan moral terkandung dalam film tersebut sangatlah penting untuk pembelajaran. Namun, biasanya film lebih bersahabat dengan masyarakat. Untuk saat ini tema yang diangkat anak-anak baru sekitar permasalahan di lingkungan sekolah. Setiap film menghadirkan hal-hal yang menarik dan memiliki karakter masing-masing.
Dengan melihat bakat dan minat peserta didik dalam membuat film, kedepannya tema yang akan diusung semoga akan lebih bervariasi. Saat ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang diadakan kementerian untuk mendukung karya-karya peserta didik dalam menghasilkan ka rya yang berupa film pendek. Semoga apa yang telah anak-anak kelas 9 dan OSIS SMP 2 Demak bisa bermanfaat untuk masa depan mereka.

Sunday, January 4, 2015

Pengalaman Inspiratif di Jakarta

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Perkenalkan namaku Achmad Choirul Huda. Aku salah satu siswa di SMP Negeri 2 Demak. Saat ini aku duduk di kelas IX-J. Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku di Perumahan

Bumi Wonosalam Asri Jogoloyo. Dalam artikel ingin berbagi pengalamanku saat menjadi ketua OSIS SMP Negeri 2 Demak. Beberapa waktu lalu di bulan November 2015, aku mendapat undangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengikuti kegiatan KKP (Kawah Kepemimpinan Pelajar) tingkat nasional di Jakarta dan Depok. Sebelum mengikuti KKP tingkat Nasional ini, setiap peserta harus mengikuti seleksi kabupaten hingga terpilih 8 orang terbaik. Lalu pada 8 s.d. 11 Juni 2015 aku mengikuti seleksi tk. Povinsi yaitu LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) Prov. Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo. Dari 287 total jumlah peserta hanya dicari 35 orang sebagai kontingen Jawa Tengah mengikuti KKP tk. Nasional dan Alhamdulillah akhirnya aku terpilih menjadi perwakilan Kab. Demak dan Prov. Jawa Tengah untuk mengikuti KKP tk. Nasional 2015. Setelah menunggu hingga hampir 5 bulan, akhirnya datang surat undangan mengikuti KKP 2015. Pada Senin sore, 16 November 2015 aku diantar menuju Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk berangkat bersama-sama ke Jakarta bersama 34 teman-teman lainnya yang datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Berbagai barang sudah kubawa, mulai seragam, laptop, hingga pakaian adat. Sampai di sana, aku langsung berbaur dengan kawan baruku. Kami di lepas oleh Bapak Dinas Pendidikan Jawa Tengah sekitar jam 19.30 WIB setelah sholat Isya dan langsung berangkat menuju Jakarta menggunakan bus. Selama perjalanan aku hanya tidur saja hingga sampai Jakarta. Aku terbangun sekitar pukul 4 pagi pada Hari Selasa, 17 November 2015. Aku lihat jendela bis, ternyata telah sampai di daerah Jakarta Timur. Sekitar jam 6 aku sudah sampai di Balai Pelatihan Kemendikbud Sawangan Depok. Walaupun bukan hotel, tapi fasilitasnya tidak kalah dengan Hotel bintang 4. Secepat mungkin aku menarik koper dan menuju lobi. Kontingen Jawa Tengah merupakan kontingen pertama yang tiba dan pembukaan baru dilakukan pada malam hari. Kami langsung melakukan pembagian kamar, aku satu kamar dengan temanku yang bernama Lana dari Purworejo, Rio dari Rembang, dan Tumbun dari Pekalongan. Sampai di kamar aku segera melanjutkan tidurku. Hari pertama 17 November 2015, aku bangun tepat saat adzan dzuhur berkumandang. Aku segera sholat dan makan siang. Ternyata teman-teman dari provinsi lain telah tiba. Pertama kali aku berkenalan dengan teman dari Sulawesi Selatan. Di sekitar kamar, ternyata ada kawan baru dari Maluku Utara. Kami segera berkenalan dan tidak kami duga begitu cepat sekali akrab padahal baru pertama kali bertemu. Tak lama, aku langsung mandi dan mengikuti acara pembukaan. Sepanjang lorong dan jalan menuju aula Pancasila, kami menyanyikan yel-yel dari Jawa Tengah. Tak lupa menyapa kawan baru kami dari Seluruh Indonesia. Acara pembukaan berlangsung sangat seru. Selama acara, kami didampingi kakak pendamping yang akan bertanggung jawab atas kegiatan kami selama seminggu di sini. Mereka di panggil kakak Fasil. Di sana aku sangat bangga sekali karena dapat berkumpul dengan 514 ketua OSIS dari seluruh Indonesia. Malam itu, kami berkumpul dan dibagi dalam 34 kelompok. Aku masuk dalam kelompok 11 Ikan Julung. Di kelompokku, terdapat 15 kawan baru yang aku kenal yaitu dari Aceh hingga Papua semua ada. Kami didampingi oleh kakak Fasil yang bernama Kak Dhanur. Ia merupakan salah satu anggota FIM (Forum Indonesia Mengajar) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ia akan melanjutkan pendidikan S3 nya di Selandia Baru. Di kelompok itu, kami segera berkenalan dan membuat susunan pengurus kelompok. Jam 24.00 WIB, acara malam itu selesai. Kami diwajibkan bangun pukul 3 pagi karena jam 4 pagi akan melakukan perjalanan menuju Istana Presiden. Hari Kedua, 18 November 2015. Jam 04.oo WIB aku bersama 514 kawan baruku telah bersiap di lobi untuk melakukan persiapan menuju Istana Negara. Kami berjalan serempak menaiki bis yang sudah ditentukan menurut kelompok masing-masing. Aku duduk bersama teman baruku bernama Meryon dari Kalimantan Tengah. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam menembus kemacetan ibukota. Sekitar pukul 07.30 kami telah tiba di Halaman Sekretariat Negara dan berkumpul untuk melakukan pemeriksaan sebelum masuk ke Istana Negara. Istana Presiden ternyata sangat indah dan tempatnya begitu luas. Aku segera berbaris dan menunggu upacara bersama Presiden Joko Widodo dan para menterinya. Setelah beberapa lama akhirnya Pak Presiden keluar bersama Pak Anies Baswedan. Setelah mengutarakan pidato singkat, Pak Presiden beserta menteri menyalami semua peserta yang hadir. Beruntungnya aku karena dapat bersalaman langsung dengan orang nomor satu di Indonesia dan berfoto bersama Pak Presiden. Setelah selesai kami diajak makan snack bersama Pak Presiden di halaman belakang dan melakukan ramah tamah. Sekitar jam 11.00 acara selesai dan kami segera menuju Gedung Kemendikbud di Senayan. Sebelum ke Gedung Kemendikbud, aku beserta rombongan lainnya makan siang di sekitaran GBK (Gelora Bung Karno). Setelah itu, kami berjalan bersama menuju kompleks Kemendikbud. Aku masuk ke gedung Ki Hajar Dewantara dan segera duduk di kursi yang disediakan. Di sana akan dilakukan ramah tamah bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pak Anies Baswedan. Pada kesempatan kali ini Pak Anies memberikan motivasi kepada kita sebagai generasi muda calon pemimpin masa depan. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pesan dari Pak Anies yang paling kuingat adalah saat “Kita harus berani menciptakan masalah lalu mampu menciptakan solusinya”. Kami juga mendapat PR untuk membuat CV atau daftar riwayat hidup diri kita pada 30 tahun mendatang. Setelah acara selesai kami kembali ke Sawangan Depok dan langsung melaksanakan ishoma serta mempersiapkan segala hal karena pada malam itu juga akan ada kegiatan Tes Potensi dan Kemampuan. Pada kegiatan malam itu kami dihadapkan dengan 100 soal untuk menguji dan mencari potensi diri kita. Acara pada malam itu selesai sekitar pukul 22.000 WIB. Sebelum tidur, Kakak Fasil ku memberikan tugas kepada kami semua untuk menulis karya cerpen mengenai KKP yang kulaksanakan. Hari ketiga, 19 November 2015. Pukul 06.00 WIB aku telah bersiap di kamar mengenakan satu stel pakaian adat Jawa lengkap. Acara pertama adalah kegiatan membaca buku non mapel dan kuis ketelitian. Setelah acara tersebut selesai dilanjutkan dengan kegiatan kekompakan antar kelompok yaitu membuat menara dari sedotan setinggi mungkin. Sekitar pukul 12.00 WIB acara sesi 1 selesai dan dilanjutkan dengan Ishoma. Pukul 13.00 WIB dilanjutkan acara sesi 2 yaitu pembelajaran Kewirausahaan dan Smart Planning. Sesi ini merupakan sesi favoritku karena aku berhasil menjawab satu pernyataan dari narasumber dimana pertanyaan itu hanya dapat dijawab olehku. Selain itu, pada sesi ini aku dan kelompokku mendapat tugas membuat suatu program yang bisa dilaksanakan di sekolah dengan metode Smart Planning. Waktu itu, aku membuat program GAK atau Gerakan Anti Kepal dimana kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan segala bentuk kekerasan dan senioritas di sekolah. Programku ini dilaksanakan melalui media internet, website, medsos, mading, serta tutor sebaya. Ternyata programku ini mendapat respon dan apresiasi yang sangat bagus dari kawan-kawanku dan pembimbingku. Aku juga mendapat saran kawan-kawan baruku sehingga dapat menambah pengetahuanku. Acara ini berlangsung hingga menjelang maghrib. Setelah ishoma, sekitar pukul 19.00 WIB aku kembali berkumpul di aula untuk mengikuti pembelajaran sesi malam dengan narasumber seorang motivator, stand up comedian, dan presenter yang sangat terkenal yaitu Kakak Panji Pragiwaksono. Ia memberikanku semangat untuk selalu berkarya kepada negeri kita. Jangan pernah putus asa dalam meraih mimpi. Acara ini diakhiri dengan foto bersama Kakak Panji. Lalu dilanjutkan dengan musyawarah per zona untuk melaksanakan kegiatan api ekspresi. Kelompokku masuk di zona 2. Zona 2 mendapat tema Pahlawan dari Jawa. Jadi kami mengambil cerita dari Pangeran Diponegoro. Aku mendapat bagian sebagai seorang penari yang sedang bermain dengan Pangeran Diponegoro di awal pertunjukan. Dari grup penari yang terdapat sekitar 8 orang, sebagian besar merupakan kawan-kawanku dari Sumatera dan Papua, sehingga aku harus mengajarkan mereka beberapa gerakan dasar menari Jawa dari nol. Sekitar jam 11 acara hari itu sudah selesai. Aku pun segera menuju ke kamar dan segera mengerjakan tugas membuat CV dan harapan pada 2045, membuat cerpen mengenai KKP 2015, dan deskripsi diri sendiri hingga larut malam sekitar pukul 1 dini hari. Hari keempat, 20 November 2015. Jam 4 pagi aku sudah bangun, sholat subuh dan memakai baju olahraga untuk melaksanakan senam. Setelah selesai senam, aku mandi dan memakai kemeja untuk mengikuti sesi pagi pada kegiatan hari ini. Acara pertama masih dimulai dengan 30 menit kegiatan membaca buku fiksi. Dilanjutkan dengan acara kewirausahaan lainnya yaitu tiap kelompok diharuskan membuat satu produk yang dapat dijual, lengkap dengan harga, kemasan, dan cara promosi hanya dalam 1 jam dengan metode Smart Planning. Aku dan kelompokku mendapat bahan berupa botol bekas, koran, dan sedotan. Dengan kreativitas benda-benda itu langsung disulap menjadi gorden dan kap lampu hias. Produk ini rencananya dijual melalui online shop dan dipromosikan melalui media sosial. Aku dan temanku Dion mendapat tugas untuk mempresentasikan hasil kerja kami dan ternyata hal itu mendapat tanggapan baik dari teman-temanku. Bahkan mereka memberikan ucapan selamat dalam bentuk tulisan. Acara pun selesai pada pukul 11.00 WIB. Aku segera melaksanakan sholat Jum’at. Acara dimulai lagi jam 13.00. Kali ini adalah kegiatan Outbondnya yang dipandu oleh kakak pramuka dari Kwarcab Jakarta Pusat. Acara terpaksa harus berhenti di tengah jalan karena hujan deras tiba-tiba mengguyur. Kegiatan dilanjutkan dengan pemilihan ketua KKP angkatan pertama. Setelah musyawarah dan voting, terpilihlah temanku Dion dari Papua sebagai ketua KKP 2015 angkatan pertama dan Arriq yang satu kontingen denganku dari Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai Wakil Ketua KKP 2015. Sore harinya digunakan untuk latihan Api Ekspresi karena malam hari nanti akan ditampilkan sekaligus menjadi penutupan dari KKP (Kawah Kepemimpinan Pelajar) Tk. Nasional 2015. Aku sudah mempersiapkan segala kebutuhan dan properti yang mendukung penampilan. Aku sempat nervous karena harus tampil di awal pertunjukan. Alhamdulillah, tarianku berhasil dengan sukses dan mendapat applause dari juri dan penonton yang hadir. Penampilan Api Ekspresi dari Zona lain juga tak kalah bagusnya. Yang menarik perhatianku ketika Zona 3 bernyanyi lagu dengan lilin menyala serta menarikan tari kecak yang sangat Indah. Setelah semua Zona mempertunjukkan Api Ekspresi mereka, acara KKP 2015 resmi ditutup. Semua peserta pada waktu itu bersedih, bahkan menangis. Begitu juga aku. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh alumni KKP 2015 angkatan pertama dan pembagian buku yang berjudul “Surat Para Pemimpin Bangsa, Dari Indonesia Untuk Indonesia”. Acara selesai pukul 24.00 WIB Kabar buruknya, Kontingen Jawa Tengah harus pulang lebih awal. Itu berarti juga aku harus pulang lebih awal. Setelah acara penutupan selesai, kami satu kontingen segera menarik koper menuju bis yang akan membawa kami kembali ke Semarang. Kami harus check-out lebih awal daripada teman-teman yang lain. Kami mendapat bingkisan juga yaitu buku rangkuman seluruh materi selama KKP. Pada hari Sabtu, 21 November 2015 jam 01.00 WIB, aku meninggalkan Balai Pelatihan Kemendikbud Sawangan Depok dan kembali menuju Semarang. Hal yang paling mengharukan adalah saat sahabatku dari Papua memberikan salam terakhirnya padaku sebelum aku menaiki bis. Sepanjang perjalanan, aku hanya tertidur lelap. Alhamdulillah, kami tiba ke Semarang pukul 10.00 WIB. Terima Kasih KKP 2015!!! Demikian cerita dariku. Semoga dapat menginspirasi dan memotivasi banyak orang. Pesanku jangan takut untuk berorganisasi, jangan takut untuk membuat masalah, jangan takut untuk berkarya dan berprestasi karena semua itu akan membawa kita menuju kesuksesan dan keberhasilan. Seperti keberhasilan yang hendak kucapai pada CV ku di tahun 2045 sebagai Menteri Pendidikan pengganti Pak Anies Baswedan....